Sunday, August 28, 2011

seribu sunyi seribu bulan

kepak sayap malam
sayup sayup doa lirih
menjaga gerak hati

desir angin tak pernah bisu
membawa rintik hujan
tunas tunas baru

ku diami seribu sunyi
haluskan hati yang terlarang
yang lembut berdesir
di penjuru mata angin

malam enggan dihabisi
dingin dan sunyi masih memiliki tanya
tentang pertemuan dan kehilangan seribu bulan

perpisahan harus terjadi
di antara pengorbanan dan keinginan
di bawah sayap sayap doa

:: firman rissaldi ::

Tuesday, February 15, 2011

Kasih Sayang dan Murka

Allah SWT berfirman dalam sebuah Hadits Qudsi :
Ketika Allah menetapkan penciptaan mahluk, Dia menuliskan dalam kitabNya ketetapan untuk diriNya sendiri : Sesungguhnya RahmatKu mengalahkan murkaKu.
Berkaca pada hadits ini, sudah seharusnya seorang muslim memiliki prinsip ini dalam interaksi horisontal. Saat ini di era globalisasi, sudah menjadi keseharian melihat keragaman. Keragaman pengalaman dan latar belakang pendidikan terlihat di kantor, antara atasan, bawahan dan kolega. Keragaman suku dan agama di lingkungan tempat tinggal. Keragamanan tabiat di keluarga antara suami, istri dan anak. Semua ini sudah menjadi sunatullah seperti QS Al Hujuraat 13 :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Kekerasan dan main hakim sendiri sangat jauh dari nilai-nilai rahmatan lil alamin yang diusung Islam. Merespon sebuah perbedaan dan keberagaman dalam kehidupan sosial harus mengedepankan kasih sayang dan hikmah sebagaimana yang diperintahkan dalam An Nahl 125 :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Kita semua bisa belajar dari keindahan akhlaq Rasulullah ketika Futuh Mekah. Hampir semua orang menduga akan terjadi balas dendam ketika Rasulullah dan para sahabatnya menguasai Mekah. Yang terjadi selanjutnya menjadi sejarah yang sangat indah dan memberikan energi positif bagi kemanusiaan. Rasulullah membiarkan para penentangnya tetap hidup dengan harapan mereka menemukan cahaya kebenaran Islam dengan sukarela tanpa paksaan. Seandainya saat itu Rasulullah SAW melakukan pembantaian terhadap kaum Quraisy yang memeranginya, tentu Islam tidak akan pernah tersebar hingga penjuru dunia hingga saat ini.

bersambung ...

Wednesday, February 9, 2011

mencari suaka

gerbong malam
perlahan menembus tabir kelam
samar meraba sabda
ku ketuk dinding dinding sunyi
pada sepasang rel suka duka
gema suara hati merambat
mencari suaka jiwa ini

:: firman rissaldi ::

Monday, January 17, 2011

kesempurnaan dan kehilangan

pada banyak episode,
memiliki kesempurnaan terlihat palsu
memiliki kehilangan mendera rindu

:: firman rissaldi ::