Friday, November 26, 2010

Sebuah hutang pada trotoar

Sebuah kamis di ujung November, pagi itu sepanjang Kali Malang terasa sejuk. Udara sisa hujan semalam masih menyisakan aroma segar. Menjelang persimpangan Halim, jalan raya tak terlalu padat, boleh dibilang sangat lancar. Hari yang indah untuk sebuah week-day.

Namun semua keindahan berubah tanpa terduga, aku menginjak rem kaki dan menarik rem tangan tiba-tiba. Lima meter di depan, seorang pengendara motor tergelincir. Entah apa yang terjadi, mendadak semua kendaraan di depanku berhenti. Namun terlambat, sepeda motorku juga mulai tergelincir di aspal yang basah. Seketika aku melemparkan tubuh ke trotoar sambil melepas motor, menghindarkan diri dari decit panjang sebuah mobil di belakangku.

"Bukkk ...", tubuhku keras terbanting di sisi trotoar. Dunia jungkir balik sesaat. Walaupun sadar sepenuhnya, tubuh terasa kaku dan nyeri. Aku tak memaksakan diri bangun, mencoba tenang sambil berbaring melepaskan ketegangan di tubuhku.

Di tengah kebisingan orang-orang yang mencoba menolong, aku teringat sebuah kejadian dua hari lalu. Kejadian yang HARUS aku bayar hari ini. Melalui trotoar jalan, lunas ku bayar hutangku dengan rasa ikhlas atas musibah ini.

Aku Setia Pada Mimpiku

bus kota miring melaju
dibebani jutaan ton mimpi
peluh debu dan asa menggumpal
terpelanting di pinggiran nasib
terpojok sepetak kamar kumuh
aku menolak dihabisi
kulantangkan pada matahari
kurapalkan tengah malam
aku setia pada mimpiku !!!

:: firman rissaldi ::

Thursday, November 18, 2010

mendengar sunyi

kubaca,
bisumu padaku
walau terpahat di hati
hanya mengeja terbata
kudengar sunyi menggema

:: firman rissaldi ::

Tuesday, November 16, 2010

jika saja esok masih ada

tak dapat
kubingkai malam
yang kau pesan
semusim yang lalu
jika saja esok hari masih ada

:: firman rissaldi ::

Thursday, November 11, 2010

Yang Tak Tersentuh

separuh baya
melintasi padang rumput
menembus musim musim
kubaringkan peluh pencarian
merasakan yang tersisa
di langit
tak tersentuh
terjaga hingga kini

:: firman rissaldi ::

Negeri Cinta Damai

terselip kagum di hatiku
ketika bedebah berkata
"rakyat indonesia cinta damai"

kulihat di trotoar jalan
seorang pengendara berdamai dengan seorang polantas
sungguh ... "rakyat indonesia cinta damai"

terharu di qalbu
ketika bedebah berkata
"aparat indonesia cinta damai"

kudengar di lobby hotel
politikus terdakwa berdamai dengan seorang hakim
sungguh ... "aparat indonesia cinta damai"

harga damai
membuat aparat jadi keparat

================================
Hari Pahlawan ...
mengenang pahlawanku,
Gayus yang cinta damai

Saturday, November 6, 2010

pahit debu

pahit debu
yang kuseduh
dengan hujan semalam
sungguh manis di nadi

:: firman rissaldi ::