"Tidak Yusuf. Cintaku yang mendalam kepadamu dahulu itu tidaklah lain dari sebuah hijab antara aku dan Sang Kekasih. Aku telah merobek tirai itu dan menyampakkannya. Kini setelah kutemukan Kekasih Sejatiku, tidak lagi aku membutuhkan cintamu."
Tuesday, November 3, 2009
Sunday, November 1, 2009
Tabir Duka Hati
"Carilah Aku di antara para hamba-Ku yang remuk hatinya"
Saat menggenggam tanganku
Kau pernah berbisik pelan
"Carilah aku diantara deraian air mata"
Lalu mengapa tak kau jadikan aku menangis
Saat menggenggam tanganku
Kau pernah berbisik pelan
"Carilah aku diantara deraian air mata"
Lalu mengapa tak kau jadikan aku menangis
Friday, October 30, 2009
Lautan Masalah
Seseorang tangguh bukan karena menghindari masalah. Justru masalah yang memperkuat jiwa seseorang. Selamat menghadapi masalah kawan !!! [Relogin]
Sudut pasar
di hamparan fana
coba tanya ...
selapar apa dirimu ?
sehaus apa dirimu ?
pergilah ke sudut pasar
temukan dia yang disembunyikan
makanlah walau sesuap puisi
minumlah walau seteguk makna
coba tanya ...
selapar apa dirimu ?
sehaus apa dirimu ?
pergilah ke sudut pasar
temukan dia yang disembunyikan
makanlah walau sesuap puisi
minumlah walau seteguk makna
Thursday, October 29, 2009
Puzzle Biru
saat sunyi bernyanyi
rindu pun membiru
pada langkah berdebu
mendekat
menembus pekat
membawa puzzle biru
rindu pun membiru
pada langkah berdebu
mendekat
menembus pekat
membawa puzzle biru
Tuesday, October 27, 2009
Monday, October 26, 2009
Tentang Luka
Aku datang
menghunus belati
yang dulu kau beri
kutikam lukamu
luka di dalam luka
hingga luka mengalirkan TANYA
Aku pergi
mempersembahkan TANYA
dalam bahasa malam
sunyi malam pun berbisik
sadarkan aku sebuah rahasia
tentang belati dan luka
menghunus belati
yang dulu kau beri
kutikam lukamu
luka di dalam luka
hingga luka mengalirkan TANYA
Aku pergi
mempersembahkan TANYA
dalam bahasa malam
sunyi malam pun berbisik
sadarkan aku sebuah rahasia
tentang belati dan luka
Kerinduan
Bergetar hati ini saat membaca puisi dalam link artikel ini : Matematika Allah
sampai juga engkau di kampung halaman: kabah.
bukan kata yang terucap, tapi air mata.
kekasih yang lama bersemayam sepanjang usia,
kini cuma seayun mata.
labaik alluhama labaik.
dari jauh beribu kilo di negeri rantau
kubertanya: kapan kiranya giliran hamba
Hatur nuhun untuk penulisnya : Burhan Sholihin
sampai juga engkau di kampung halaman: kabah.
bukan kata yang terucap, tapi air mata.
kekasih yang lama bersemayam sepanjang usia,
kini cuma seayun mata.
labaik alluhama labaik.
dari jauh beribu kilo di negeri rantau
kubertanya: kapan kiranya giliran hamba
Hatur nuhun untuk penulisnya : Burhan Sholihin
Subscribe to:
Posts (Atom)